Kalau bicara soal kecantikan, saya sering diberi pilihan cantik tapi jahat atau jelek tapi baik. Terus terang ini bukan pilihan yang bagus untuk saya. Karena dalam mencari pasangan, tentu saya akan memilih yang cantik-cantik dan melewatkan yang saya anggap kurang menarik.
Saya sendiri suka heran kenapa orang memberikan pilihannya cuma dua itu.
Bagaimana kita melihat kecantikan memang berbeda-beda, dan saya punya kriteria sendiri tentang kecantikan. Tidak melulu dari penampilan fisik, tapi bukan berarti saya tidak mementingkan keindahan bentuk tubuh.
Saya juga punya kriteria sendiri tentang kebaikan cewek. Tidak melulu dari sikapnya, tapi bukan berarti saya mengabaikan karakter positif yang dimilikinya.
Oleh karenanya, pilihan cantik tapi jahat atau jelek tapi baik, menurut saya adalah pilihan-pilihan yang tidak realistis. Kedua pilihan tersebut hanyalah pilihan-pilihan yang diambil dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya.
Kalau ada yang bilang, “mendingan yang biasa-biasa aja tapi baik hati”, menurut saya sih itu cuma untuk terlihat budiman. Bisa juga karena terpaksa lantaran kalau tidak memilih itu dia dianggap cowok yang cuma mementingkan penampilan saja.
Tapi tunggu dulu, bukankah cowok memang begitu? Tertarik dari penampilan dulu baru lihat-lihat kepribadian. Saya rasa cewekpun sama. Kalau tidak begitu, buat apa Tuhan menciptakan wajah ya?
Nah, karena cuma diberi pilihan dua tadi, saya melihat ada kencenderungan untuk “memusuhi” yang cantik-cantik dan mengasihani yang biasa-biasa saja. Padahal bagi seorang cowok, memusuhi cewek-cewek cantik banyak ruginya dan mengasihani cewek yang biasa-biasa saja malah bisa jadi bumerang.
Kalau ada cewek cantik sepertinya akan berasumsi dia itu sombong, egois, dan ini dan itu. Sedangkan kalau ada cewek yang biasa-biasa saja, kebaikan hati menjadi andalan untuk menutupi “kekurangannya”.
“Dia emang cantik, tapi kayaknya sih belagu” dan “Memang sih dia biasa-biasa saja, tapi orangnya baik banget” adalah dua komentar yang mungkin sering kita dengar. Paling tidak yang saya sering dengar.
Seorang cewek cantik bisa dimengerti kalau dia bangga dengan kecantikannya, dan cewek yang baik tentu senang dibilang hatinya mulia.
Tapi ini tidak melulu berarti bahwa yang cantik tidak punya hati, dan yang tidak cantik selalu baik.
Nah, kalau saya ditanya lagi, pilih mana cantik tapi jahat atau biasa-biasa saja tapi baik? Saya akan memilih, yang cantik dan baik saja deh. :D
Saya sendiri suka heran kenapa orang memberikan pilihannya cuma dua itu.
Bagaimana kita melihat kecantikan memang berbeda-beda, dan saya punya kriteria sendiri tentang kecantikan. Tidak melulu dari penampilan fisik, tapi bukan berarti saya tidak mementingkan keindahan bentuk tubuh.
Saya juga punya kriteria sendiri tentang kebaikan cewek. Tidak melulu dari sikapnya, tapi bukan berarti saya mengabaikan karakter positif yang dimilikinya.
Oleh karenanya, pilihan cantik tapi jahat atau jelek tapi baik, menurut saya adalah pilihan-pilihan yang tidak realistis. Kedua pilihan tersebut hanyalah pilihan-pilihan yang diambil dari satu ekstrem ke ekstrem lainnya.
Kalau ada yang bilang, “mendingan yang biasa-biasa aja tapi baik hati”, menurut saya sih itu cuma untuk terlihat budiman. Bisa juga karena terpaksa lantaran kalau tidak memilih itu dia dianggap cowok yang cuma mementingkan penampilan saja.
Tapi tunggu dulu, bukankah cowok memang begitu? Tertarik dari penampilan dulu baru lihat-lihat kepribadian. Saya rasa cewekpun sama. Kalau tidak begitu, buat apa Tuhan menciptakan wajah ya?
Nah, karena cuma diberi pilihan dua tadi, saya melihat ada kencenderungan untuk “memusuhi” yang cantik-cantik dan mengasihani yang biasa-biasa saja. Padahal bagi seorang cowok, memusuhi cewek-cewek cantik banyak ruginya dan mengasihani cewek yang biasa-biasa saja malah bisa jadi bumerang.
Kalau ada cewek cantik sepertinya akan berasumsi dia itu sombong, egois, dan ini dan itu. Sedangkan kalau ada cewek yang biasa-biasa saja, kebaikan hati menjadi andalan untuk menutupi “kekurangannya”.
“Dia emang cantik, tapi kayaknya sih belagu” dan “Memang sih dia biasa-biasa saja, tapi orangnya baik banget” adalah dua komentar yang mungkin sering kita dengar. Paling tidak yang saya sering dengar.
Seorang cewek cantik bisa dimengerti kalau dia bangga dengan kecantikannya, dan cewek yang baik tentu senang dibilang hatinya mulia.
Tapi ini tidak melulu berarti bahwa yang cantik tidak punya hati, dan yang tidak cantik selalu baik.
Nah, kalau saya ditanya lagi, pilih mana cantik tapi jahat atau biasa-biasa saja tapi baik? Saya akan memilih, yang cantik dan baik saja deh. :D
No comments:
Post a Comment